Tindakaan Sosial adalah Tindakan atau aksi (action) berarti perbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara sosiologis, tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara disadari atau tidak disadari, sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya.
Di dalam sosiologi, tindakan sosial banyak dikemukakan oleh Max Weber (1864-1920) seorang ahli sosiologi Jerman, dimana tindakan sosial dimulai dari tindakan individu atau perilaku individu dengan perilaku orang lain, yang diorientasikan pada tindakan tersebut, sehingga dapat dipahami secara subyektif, maksudnya setiap tindakan yang dilakukan seseorang akan memiliki maksud atau makna tertentu.
Dengan kata lain, tindakan sosial merupakan tindakan individu yang memiliki arti subyektif bagi dirinya yang diarahkan pada tindakan orang lain. Karena itu, tidak semua perbuatan atau kelakuan manusia dapat dikategorikan sebagai tindakan sosial.
Jika ada manusia yang sedang melakukan tindakan seperti sedang menendang pohon, hal itu bukanlah tindakan sosial karena tindakan individu diarahkan pada benda mati, sehingga dari benda tersebut tidak akan menimbulkan reaksi sosial terhadap dirinya. Akan tetapi tindakan terhadap benda mati dapat disebut sebagai tindakan sosial apabila tindakannya tersebut menimbulkan reaksi dari orang lain. Tindakann sosial yang dimulai dari tindakan individu-individu memiliki keunikan atau ciri tersendiri. Namun sebagai makhluk sosial, tindakan manusia seunik apapun tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosialnya. Tindakan apapun yang semua orang lakukan bisa jadi mempengaruhi atau dipengaruhi orang-orang disekitarnya
■ Tipe-Tipe tindakan sosial
Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe berikut:
1. Tindakan Sosial Instrumental
Tindakan ini bersifat rasional (masuk akal). Artinya, tujuan tindakan dipertimbangkan dengan matang dan cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut juga telah diperhitungkan.
Contoh :
Doni memutuskan untuk membeli laptop daripada sepeda motor. Alasannya, laptop lebih menunjang kegiatan belajarnya. Dia juga memilih jenis dan spesifikasi laptop yang harganya terjangkau, sesuai dengan jumlah dana yang dimilikinya.
2. Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
Orang melakukan tindakan karena hal itu dinilai baik dan benar oleh masyarakat. Tujuan tindakan tidak terlalu diperhitungkan.
Contoh :
kita tidak mempersoalkan mengapa kita harus
memberi atau menerima sesuatu dari orang lain dengan menggunakan tangan kanan. Tindakan tersebut kita lakukan karena masyarakat memandang bahwa tangan kanan lebih sopan daripada dengan menggunakan tangan kiri.
3. Tindakan Sosial Tradisional
Tindakan sosial ini dilakukan tanpa perhitungan matang, tetapi lebih karena kebiasaan yang berlaku selama ini dalam masyarakat. Tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana untuk tujuan maupun caranya, karena pada dasarnya mengulang dari yang sudah dilakukan sebelumnya.
Contoh :
berbagai upacara adat yang dilakukan mengikuti
kebiasaan turun-temurun, mudik di Indonesia yang dilakukan setiap tahunnya.
4. Tindakan Afektif
Tindakan afektif tergolong tindakan irasional sebabsebagian besar tindakan didorong oleh perasaan (afeksi) ataupun emosi tanpa perhitungan matang.
Tindakan ini muncul karena luapan emosi,seperti adanya cinta, amarah, gembira, atau sedih muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan tertentu. Itulah sebabnya tindakan sosial ini lebih berupa reaksi spontan. Tindakan ini sering muncul sebagai ungkapan yang memunculkan perasaan gembira, sedih, emosional dan sebagainya.
Misalnya, ungkapan kasih sayang seorang ibu
terhadap anaknya dengan memeluk atau menciumnya.
Komentar